Kamis, 01 Januari 2015

DIPLOMASI INTERNASIONAL

DIPLOMASI

Diplomasi adalah perpaduan antara ilmu dan seni perundingan atau metode untuk menyampaikan pesan melalui perundingan guna mencapai tujuan dan kepentingan Negara yang menyangkut bidang politik, ekonomi, perdagangan, sosial, budaya, pertahanan, militer, dan berbagai kepentingan lain dalam bingkai hubungan.

Komunikasi internasional merupakan bagian dari ilmu komunikasi. Sehingga teori dasar komunikasi dasar dari Lasswell masih dapat berkaitan dalam komunikasi internasional, Teori Lasswell yaitu Who-says what-in which channel-to whom-with what effect. Diplomasi Borjuis-Sipil adalah Mengutamakan negosiasi damai daripada saling menghancurkan, Diplomasi Demokratis adalah Diplomasi ini berlangsung secara terbuka dengan memperhatikan suara rakyat, Diplomasi Totaliter yaitu Diplomasi ini lebih menonjolkan peningkatan peran Negara dan sekaligus penambahan tuntutan yang dibuat oleh Negara tentang kesetiaan dan pengabdian rakyat. Diplomasi Preventif yaitu mengusung pesan tunggal “Stop The war”. Diplomasi Provokatif adalah untuk menyudutkan suatu negara agar masyarakat internasional membenci kebijakan politik suatu negara tersebut. Diplomsi Perjuangan Diplomasi yang Dicetuskan Presiden Soeharto, Diplomasi ini di lakukan untuk mempertahankan posisinya dalam memperjuangkan hak-hak untuk mengatur urusan dalam negerinya sendiri dan menghindari campur tangan Negara lain.

BENTUK-BENTUK DIPLOMASI
Macam atau jenis diplomasi berdasarkan tujuan diplomasi terdiri dari Diplomasi Preventif, Diplomasi Penyelesaian konflik, dan Diplomasi Persahabatan. Sedangkan berdasarkan isu dan substansinya dibedakan menjadi Security diplomacy, Human right diplomacy, Economic diplomacy. Selain itu juga terdapat jenis diplomasi demokratis.
Diplomasi Preventif yang dimulai dari perkembangann, manfaat, kelebihan, kekurangan dan implementasi dalam realita kehidupan. Selain itu juga untuk mengetahui diplomasi sebagai penyelesei konflik atau resolusi konflik serta implementsinya di dehidupan. Selanjutnya ialah diplomasi persahabatan dengan kata kunci sama seperti diplomsi preventif yakni mengetahui, manfaat, kelebihan, kekurangan dan implementasi dalam realita.
Berdasarkan isu substansinya terdapat macam diplomasi berdasarkan isu atau substansinya yakni diplomasi security, diplomasi Hak Asasi Manusia dan diplomasi Ekonomi.  Masing – masing dari diplomasi tersebut akan diulas untuk mengetahui pengertian, manfaaat, kekurangan, kelebihan dan implementsinya. Berikut jenis-jenis diplomasi.
1.      Diplomasi Preventive
Prinsip perdamaian dunia  sebenarnya tidak mengahendaki adanya suatu kekrasan dalam bentuk apapun, apalagi bentuk serangan bersenjata yang diluncurkan kepada suatu negara. Dunia ini memerlukan  peacemaking, peacekeeping dan peacebuilding berdasarkan agenda yang dikemukakan oleh  sekretaris jenderal PBB yakni Boutros Ghali, PBB mempunyai agenda yang disebut dengan “An Agenda for Peace”.  Di dalam agenda untuk menjaga perdamaian diperlukan adanya diplomasi preventif.
Diplomasi preventif ada atau muncul setelah perang dingin atau diawal abad ke 20. Diplomasi ini banyak dilakukan oleh negara-negara dunia ketiga yakni negara yang merdeka dan diakui kedaulatannya setelah perang dingin, dan dilakukan untuk mencegah berbagai konflik yang berpotensi perang senjata. Diplomasi preventif secara umum digunakan untuk mencegah keterlibatan negara-negara super power atau negara-negara besar dalam sebuah konflik lokal maupun regional, karena negara-negara yang sedang berkonflik ingin menyeleseikan masalahnya secara mandiri.
Prinsip diplomasi preventif juga termuat dalam hukum internasional yakni :
1.      Larangan menggunakan kekerasan
2.      Penyelesaian perselisihan secara damai

Diplomasi preventif ada dan dilakukan karena menurut Mochamad Bedjaoui diplomasi ini memiliki 3 tujuan utama yakni:
1.      Mencegah konflik antar pemerintah dan kelompok minoritas dalam suatu negara,
2.      Mencegah perselisihan dan konflik secara terbuka,
3.      Mencegah penyebaran konflik sekecil-kecilnya apabila terjadi konflik.

Diplomasi preventif ini dapat dilakukan melalui jalur politik, militer, ekonomi yang dilakukan oleh pemrintah, organisasi internasional termasuk NGO (National Goverment Organization), dimana semua element itu bertujuan untuk :
1.      Mencegah masalah peningkatan konflik dalam dua negara,
2.      Mencegah konflik yang berkompetensi menggunakan senjata,
3.      Mencegah intensitas geografis konflik meluas hingga terjadi krisis kemanusiaan,
4.      Mencegah dan mengelola agar krisis kemanusiaan tidak semakin parah, dan
5.      Sebagai bagian terhadap kondisi krisis guna memberi solusi.

2.      Diplomasi Penyelesaian Konflik
Konflik adalah suatu kondisi sosial yang muncul ketika ada dua aktor atau lebih yang mencoba untuk mewujudkan tujuan yang berbeda.Di dalam hubungan internasional konflik sering terjadi diantara negara-negara karena adanya suatu benturan kepentingan yang  berbeda antara dua aktor atau lebih dan aktor-aktor negara tersebut berusaha untuk menggunakan power-nya yakni dengan mempengaruhi aktor lain guna tercapainya tujuan nasional negaranya. Bentuk dari konflik yang sering terjadi di kalangan internasional berupa perang, genosida, aksi vandalisme,persuasi, perkawinan politik,  dll. jadi pada saat konflik telah terjadi maka perlu dilakukan suatu upaya untuk menyeleseikan  konflik serta mencegah penyebaran konflik.
Untuk menyelesaikan konflik antar negara secara internsional maka terdapat bentuk dari diplomasi yang lebih spesifik yakni Diplomasi Penyelesaian Konflik. Sesuai dengan namanya diplomasi penyeleseian konflik dilakukan untuk menyeleseikan konflik antar negara. Ketika konflik terjadi dan para aktor telah menggunakan powernya maka keadaan menjadi sangat tidak kondusif, sehingga diplomasi memilii peran yang berpengaruh terhadap kelangsungan konflik antar negara.  Karena diplomasi dianggap sebagai cara yang terbaik untuk menghindari tindak dan pemikiran tentang kekerasan jadi jalan akhir yang ditempuh adalah dengan bernegosiasi untuk mencapai hasil penyeleseian masalah yang dihadapi.
3.      Diplomasi Persahabatan
Diplomasi persahabatan ada dimaksudkan untuk menjalin persahabatan dan sangat menghindari penyelesaian konflik dengan peperangan. Hubungan yang baik antara dua negara atu lebih memudahkan negara-negara tersebut dalam mencapai kepentingannya dalam bidang politik, ekonomi, budaya, maupun ideologi.  Dan biasanya yang melakukan diplomasi persahabatan ialah negara-negara yang serumpun yang merupakan negara sahabat yang diperkuat denga negosiasi dana diplomasi. Pada akhir masalah identik dengan perdamaian. Menlu RI, Dr. R.M. Marty M. Natalegawa  mengutarakan tujuan utama dari diplomasi persahabatan ialah mempererat hubungan antar negara dengan negara lainnya dan menghindari perang antar negara.Hal tersebut  tertulis dalam point kelima ynag tertuang di Vienna Convention On Diplomatic Relation tahun 1961 yang berisi “meningkakan hubungan persahabatan antara nrgara pengirim dan negara penerima serta memajukan hubungan  ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan”.
Selain itu diplomasi juga mempengaruhi penyebaran ideologi. Negara yang memiliki ideologi yang kuat akan berusaha untuk merangkul banyak negara untuk menganut dan mengaplikasikan ideologi tersebut serta secara tidak langsung menghalangi penyebaran ideologi lain dari negara lain. Jika suatu negara menganut ideologi yang sama, dapat dipastikan negara-negara tersebut memiliki hubungan yang sangat baik dan erat karena mereka merupakan sahabat.
4.      Democratic Diplomacy
Diplomasi demokratis adalah sebutan bagi diplomasi Amerika Serikat (AS) yang baru pada abad ke-20 (tahun 1919) ikut berkecimpung dalam percaturan politik internasional melalui kehadiran Presiden Woodrow Wilson di Konggres Versailles untuk menyelesaikan persoalan Perang Dunia I. Dalam pertemuan itu Presiden Woodrow Wilson mengusulkan gagasan 14 Pasal untuk perdamaian dunia (dikenal dengan Wilson Fourteen Points) dan salah satunya adalah gagasan untuk mewujudkan “open covenant openly arrived at” alias “perjanjian terbuka yang dicapai secara terbuka.”  Pengertian demokratik di sini merujuk kepada pola pertanggungjawaban pelaksanaan politik luar negeri yang berlaku di AS, atau proses politik yang berlaku di AS berkaitan dengan keterlibatan internasional pemerintahnya. Mengingat Amerika adalah negara dengan sistem pemerintahan demokratis, maka semua kebijakan luar negeri harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat melalui Konggres (DPR-nya Amerika) karena lembaga ini memiliki hak ratifikasi (persetujuan).
Ketika Presiden Woodrow Wilson menandatangani Piagam Liga Bangsa-bangsa (League of Nations) maka ia harus mempertanggungjawabkannya kepada Konggres, yang ternyata menolak meratifikasinya. Karena Piagam LBB tidak diratifikasi oleh Konggres, maka dengan sendirinya AS tidak berkewajiban melaksanakan alias tidak menjadi anggota Liga.Dalam perkembangannya sekarang ini diplomasi demokratis sering justru digunakan untuk menyembunyikan maksud yang sebenarnya apabila sebuah negara tidak mau menandatangani sebuah perjanjian internasional. Amerika, misalnya, menjadikan alasan tidak diratifikasinya beberapa konvensi atau kesepakatan internasional oleh Konggres sebagai pembenar untuk tidak menjalankan konvensi hukum laut internasional, Protokol Kyoto, dan lain-lain. Israel juga menggunakan alasan persetujuan Parlemen untuk menganeksasi beberapa wilayah Arab yang ia rebut melalui Perang Enam Hari tahun 1967. Jadi, di sini diplomasi demokratis hanya istilah semata, atau hanya berlaku untuk hubungan antar kekuasaan di dalam negeri meskipun keputusan itu bisa sangat tidak demokratis bagi orang lain.
FUNGSI DAN TUGAS DIPLOMASI
Diplomasi memiliki fungsi untuk mendamaikan beragamnya kepentingan ini atau paling tidak membuatnya berkesesuaian.Sedangkan, fungsi utamanya adalah negosiasi.Diplomasi mempunyai ruang lingkup menyelesaikan perbedaan-perbedaan dan menjamin kepentingan-kepentingan negara-negara melalui negosiasi yang sukses.Bila negosiasi gagal, tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik yang lebih besar yakni, peperangan antar negara.
Dalam perannya diplomasi mempunyai peran yang sangat beragam dan banyak untuk bermain di dalam hubungan internasional.Dalam menjalankan hubungan antara masyarakat yang terorganisasi, diplomasi, dengan penerapan metode negosiasi, persuasi, tukar pikiran, dan sebagainya, mengurangi kemungkinan penggunaan kekuatan yang sering tersembunyi.Diplomasi merupakan salah satu bagian penting dalam pemeliharaan perdamaian.Pentingnya diplomasi sebagai pemelihara keseimbangan dan kedamaian tatanan internasional.Diplomasi telah memainkan peranan besar dalam mengatur kebijakan-kebijakan internasional.Banyak masalah yang nyata bisa diselesaikan melalui diplomasi.Sehubungan dengan ini penelitian Richard W. Sterling mengatakan, “sungguh, diplomasi adalah politik hubungan internasional, politik internsional bagi arti yang paling tepat bagi istilah itu.”Pada intinya, pentingnya diplomasi sebagai suatu instrument tatanan internasional yang damai tak bisa dipungkiri dan mengoptimalkan aktivitas komunikasi internasional.
Selain itu menurut beberapa pendapat, Fungsi Diplomasi adalah:
Konvensi Vienna 1961 :
§  Mewakili negara pengirim di negara penerima.
§  Melindungi kepentingan negara pengirim dengan negara penerima.
§  Melakukan perundingan dengan negara penerima.
§  Mencari informasi di negara penerima untuk negara pengirim atau menyampaikan informasi negara untuk negera penerima.
§  Meningkatkan hubungan persahabatan antar negara pengirim dan penerima serta memajukan hubungan ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan.

TUJUAN DIPLOMASI
Diplomasi juga memiliki beberapa tugas, yaitu:
1)      Menetapkan tujuan berdasarkan kekuatan sesungguhnya dan kekuatan potensial yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut.
2)      Menilai Tujuan negara lain dan kekuatan sesungguhnya dan potensial yang tersedia untuk mencapi tujuan tesebut.
3)      Menetapkan seberapa jauh tujuan-tujuan yang berbeda ini cocok satu sama lain.
4)      Menggunakan sarana-sarana yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

Tujuan Diplomasi menurut ahli
Kautilya, ahli stategi politik di masa dinasti Mauryan di India, memaparkan ada empat motif diplomasi:
a)      Acquisition: tujuan diplomasi adalah untuk membuat hubungan dengan negara lain (hubungan diplomatik).
b)      Preservation: tujuan diplomasi adalah untuk menjaga hubungan hubungan dengan negara lain.
c)      Augmentation: tujuan diplomasi adalah untuk memperluas hubungan diplomatik.
d)     Proper distribution: tujuan diplomasi adalah harmoni, perdamaian.
Dengan kata lain tujuan dari diplomasi yang baik atau efektif adalah untuk menjamin keuntungan maksimum negara sendiri. Kepentingan terdepan tampaknya adalah pemeliharaan keamanan. Tetapi selain pertimbangan yang vital tentang keamanan nasional, terdapat tujuan vital yang lain antara lain memajukan ekonomi, perdagangan dan kepentingan komersial, perlindungan waega negara sendiri di negara lain, mengembangkan budaya dan ideologi, peningkatan prestise nasional, memperoleh persahabatan dengan negara lain, dan sebagainya. Secara luas tujuan ini bisa dibagi menjadi empat: politik, ekonomi, budaya dan ideologi.
REFERENSI


DEFENISI KOMUNIKASI INTERNASIONAL

    A.    DEFENISI KOMUNIKASI INTERNASIONAL
(bahasa Inggris: international communication) adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain.

Sebagai sebuah bidang kajian, Komunikasi Internasional memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara. Subjek yang ditelah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, faktor-faktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya.

Dilihat dari pelakunya, komunikasi internasional dapat dipandang sebagai terbagi antara:
  • Official Transaction transaksi resmi, yakni kegiatan komunikasi yang dijalankan pemerintah.
  • Unofficial Transaction transaksi tidak resmi, yakni kegiatan komunikasi yang melibatkan pihak non-pemerintah.
Pemerintah, sebagai salah satu pelaku utama komunikasi internasional, menjalankan sejumlah langkah yang berpengaruh terhadap posisi negara yang diwakilinya dalam peraturan politik internasional. Pemerintah dapat menjalankan langkah-langkah yang berefek politik langsung, seperti: diplomasi dan propaganda; ataupun langkah yang berdampak tidak langsung, seperti: mempromosikan pendidikan internasional.

Kegiatan komunikasi internasional bisa berlangsung antara people to people ataupun goverment to government. Markham (1970) menyatakan, unit primer yang diamati dalam komunikasi internasional adalah interaksi antara dua negara atau lebih yang sifatnya Mass Mediated Communication.
    B.     KOMUNIKASI INTERNASIONAL MENURUT PAKAR
Menurut Robert O. Angell, meskipun menganggap Komunikasi Internasional itu adalah komunikasi politik yang dilaksanakan oleh setiap bangsa/negara. Ia juga menganggap bahwa kunjungan atau perpindahan penduduk suatu negara ke negara lain misal seperti turis asing, bisnis internasional, sekolah, tugas belajar pada hakikatnya juga termasuk (bentuk) pelaksanaan Komunikasi Internasional.

Termasuk Wilbur Schramm dalam pengantarnya di buku karangan W. Philips Davison dan Alexander L. George berjudul The Process and Effects of Massa Communication menyebut juga sebagai Komunikasi Internasional, walaupun beberapa kali menyebut dengan Komunikasi Politik Internasional. Hanya saja kedua pengarang tersebut menyebut secara jelas sebagai International Political Communication.

Dari penjelasan singkat di atas, walaupun ada kesulitan mendeskripsikan pengertian Komunikasi Internasional, kita bisa memudahkan dengan kenyataan bahwa komunikasi itu tidak selalu bersifat politik. Hal yang lain juga ada. Sedang Komunikasi Internasional dilihat dalam hubungan dengan keseluruhan bentuk komunikasi pada umumnya adalah salah satu bentuk spesialisasi komunikasi yang bertujuan untuk memenangkan suatu bangsa terhadap bangsa yang lain (M.O. Palapah).

Menurut Davison dan George yang melihat Komunikasi Internasional itu sebagai hubungan politik antar bangsa menyebutkan sebagai “By International Political Communication, we refer to the use by national states of Communication to influence the politically relevent behaviour in other national states (hal 433). Dengan ini maka dapat dimasukkan ke dalam pengertian ini segala macam bentuk kegiatan seperti propaganda, informasi, diplomasi dan pertahanan keamanan suatu negara. Tapi dari pengertian ini, tidak termasuk penyebaran agama dan pendidikan.

Menurut formulasi di atas maka semua kegiatan hubungan internasional itu ditujukan umumnya untuk memenangkan (kepentingan) bangsa-komunikator terhadap bangsa-bangsa-komunikannya. Kenyataannya ialah, bahwa walaupun suatu kunjungan ke negara lain itu hanya dilaksanakan oleh seseorang atau golongan atau perorangan, tetapi efeknya selalu melihat kedua bangsa yang bersangkutan. Termasuk bila komunikasi internasional, misalnya digunakan untuk menyampaikan moves politik atau kegiatan-kegiatan yang berlatar belakang politik antar negara.

Pengertian lain oleh tiga editor buku Komunikasi Internasional terbitan Remaja Rosdakarya dijelaskan komunikasi internasional adalah komunikasi yang dilakukan antara komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan berbagai kepentingan negaranya kepada komunikan yang meawakili negara lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan yang luas. Komunikasi internasional ini berfungsi untuk mendinamisasikan hubungan internasional yang dijalin oleh dua megara atau lebih. Juga membantu mencapai tujuan hubungan internasional dan meningkatkan capaian-capaian tujuan hubungan internasional dan meningkatkan capaian-capaian yang dikehendaki dari hubungan tersebut.

Sedang menurut Phil Astrid Soesanto yang diambil dari pendapat Heinz-Dietrich Fischer menyatakan bahwa komunikasi internasional adalah The communication process different countries or nations across frontiers. Atau menurut Santoso Sastropoetro menyatakan maksud komunikasi internasional adalah mempelajari pernyataan antar negara/ pemerintah/bangsa yang bersifat umum melalui lambang-lambang yang berarti.

    C.    FUNGSI KOMUNIKASI INTERNASIONAL
Fungsi komunikasi internasional antara lain:
  1. Mendinamisasikan hubungan internasioanl yang terjalin antara dua negara atau lebih serta hubungan di berbagai bidang antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda negara/kebangsaan.
  2. Membantu/menunjang upaya-upaya pencapaian tujuan hubungan internasioanl dengan meningkatkan kerjasama internasional serta menghindari terjadinya konflik atau kesalahpahaman baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antar penduduk .
  3. Merupakan teknik untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi masing-masing negara untuk memperjuangkan pencapaian kepentingan di negara lain.
     D.    KRITERIA KOMUNIKASI INTERNASIONAL
Ada tiga kriteria yang membedakan komunikasi internasional dengan bentuk komuniksai lainnya:
  1. Jenis isu, pesannya bersifat global.
  2. Komunikator dan komunikannya berbeda kebangsaan.
  3. Saluran media yang digunakan bersifat internasional.
Dengan kriteria demikian, komunikasi internasional dapat didefinisikan pula sebagai “sebuah komunikasi yang interaksi dan ruang lingkupnya bersifat lintas negara serta berlangsung di antara orang-orang yang berbeda kebangsaan dan memiliki jangkauan penyampaian pesan melintasi batas-batas wilayah suatu negara”.

     E.     HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERNASIONAL & HUBUNGAN INTERNASIONAL
Dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, salah satu hal yang menjadi bagian fundamental dan sangat vital adalah komunikasi. Setiap manusia pada hakikatnya merupakan makhluk individu dan sekaligus juga sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau bersifat “zoon piliticon”.  Oleh karena itu, manusia berkomunikasi satu dengan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol kata-kata, gambar, figur grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. ( Bernard Berelson dan Bary A,Stener).
Sebagai sebuah proses perpindahan informasi dari sender kepada receiver, komunikasi selalu membawa efek yang berbeda bagi penerimanya. Efek yang ditimbulkan bisa berupa Cognitive Effects (berupa pengetahuan), Affective Effects (Perasaan), dan Psychomotor Effects (tindakan/tingkah laku).

Daam kaitannya dengan hubungan internasional, komunikasi menjadi sebuah alat untuk melakukan interaksi antar negara. Hubungan internasional sendiri berarti “International Relations is the relationships between individuals and individuals, between individuals and groups, between groups and groups, between gropus and states, and between states and states” (Bary Buzan).

Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa hubungan yang terjadi tidak dapat terlaksanan tanpa adanya komunikasi. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa komunikasi berperan dalam menata hubungan internasiona.

Dalam kaitannya dengan hubungan internasional, komunikasi yang digunakan adalah komunikasi internasional. Komunikasi internasional (International Communication) adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain.